Kanker usus besar atau kolorektal sering kali dianggap sebagai penyakit yang lebih umum terjadi pada orang tua. Namun, belakangan ini semakin banyak kasus kanker usus besar ditemukan pada anak muda berusia 20-an. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran dan pertanyaan: kenapa anak muda bisa terkena kanker usus besar? Dalam artikel ini, kita akan mengulas penjelasan dari dokter mengenai faktor utama yang bisa menyebabkan kanker usus besar menyerang di usia muda.
Kanker Usus Besar: Apa Itu dan Bagaimana Gejalanya?
Kanker usus besar adalah pertumbuhan sel-sel tidak normal yang terjadi di sepanjang usus besar atau rektum. Pada tahap awal, kanker usus besar sering tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, seiring perkembangannya, beberapa gejala yang umum muncul meliputi:
- Perubahan pola buang air besar, seperti diare atau sembelit yang berlangsung lama
- Darah dalam tinja
- Nyeri perut atau kram
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Kelelahan yang terus menerus
Jika gejala-gejala tersebut muncul, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter, terutama bagi mereka yang berusia muda, mengingat risiko kanker usus besar tidak hanya terbatas pada orang lanjut usia.
Faktor Utama Penyebab Kanker Usus Besar pada Anak Muda
Menurut dokter, ada beberapa faktor utama yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar pada anak muda. Meskipun penyebab pasti belum sepenuhnya dipahami, kombinasi faktor genetik, gaya hidup, dan pola makan diyakini berperan besar dalam perkembangan penyakit ini.
1. Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga
Salah satu faktor risiko terbesar kanker usus besar pada usia muda adalah riwayat keluarga. Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang pernah didiagnosis dengan kanker usus besar, risiko terkena penyakit ini bisa meningkat secara signifikan. Beberapa sindrom genetik, seperti Familial Adenomatous Polyposis (FAP) dan Hereditary Nonpolyposis Colorectal Cancer (HNPCC), juga dapat meningkatkan risiko kanker pada usia muda.
Menurut dokter, seseorang yang memiliki riwayat kanker usus dalam keluarga harus lebih waspada dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan meskipun masih muda.
2. Pola Makan dan Gaya Hidup Tidak Sehat
Pola makan yang buruk dan gaya hidup tidak sehat turut berkontribusi dalam meningkatkan risiko kanker usus besar pada anak muda. Makanan tinggi lemak jenuh, rendah serat, serta kurangnya konsumsi sayuran dan buah-buahan dapat mempengaruhi kesehatan usus besar. Diet yang banyak mengandung daging olahan dan makanan cepat saji juga diketahui dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal.
Selain itu, gaya hidup yang tidak aktif atau kurang olahraga juga menjadi faktor yang memperbesar risiko kanker usus besar. Kurangnya aktivitas fisik dapat memengaruhi metabolisme tubuh dan memperlambat pencernaan, yang pada akhirnya berdampak buruk bagi kesehatan usus.
3. Obesitas dan Kurangnya Aktivitas Fisik
Obesitas merupakan faktor risiko lain yang signifikan bagi kanker usus besar, bahkan pada anak muda. Berat badan berlebih dapat menyebabkan inflamasi dalam tubuh dan mengubah metabolisme hormon, yang berkontribusi pada perkembangan sel kanker di usus besar. Orang muda yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) tinggi atau kurang aktif secara fisik memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami masalah kesehatan usus.
4. Merokok dan Konsumsi Alkohol
Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan telah lama dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus besar. Bahan kimia dalam rokok dapat merusak DNA sel-sel di tubuh, termasuk di usus besar, dan memicu pertumbuhan kanker. Sementara itu, alkohol berlebih dapat mengganggu keseimbangan hormon dan meningkatkan risiko kanker, terutama jika dikombinasikan dengan pola makan yang buruk.
5. Peradangan Kronis pada Usus (IBD)
Anak muda yang menderita penyakit radang usus atau Inflammatory Bowel Disease (IBD) seperti Crohn’s disease atau kolitis ulseratif memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker usus besar. Kondisi ini menyebabkan peradangan kronis di sepanjang saluran pencernaan, yang dapat merusak sel-sel di usus dan meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker.
6. Kurangnya Pemeriksaan dan Kesadaran Dini
Kanker usus besar pada usia muda sering kali tidak terdeteksi hingga stadium lanjut, karena banyak orang muda tidak menyadari bahwa mereka berisiko terkena penyakit ini. Kurangnya pemeriksaan kesehatan secara rutin atau pemeriksaan usus besar (kolonoskopi) juga berperan dalam penundaan diagnosis. Karena kanker usus besar biasanya dianggap sebagai penyakit orang tua, banyak anak muda mengabaikan gejala-gejala awal yang muncul, yang akhirnya menyebabkan deteksi terlambat.
Pencegahan Kanker Usus Besar pada Anak Muda
Meskipun beberapa faktor risiko kanker usus besar, seperti genetik, tidak dapat dihindari, ada banyak langkah pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko, bahkan di usia muda. Beberapa langkah yang disarankan oleh dokter antara lain:
- Menjaga Pola Makan Sehat Mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian, dapat membantu menjaga kesehatan usus besar. Hindari makanan olahan, daging merah berlebihan, dan makanan tinggi lemak.
- Rutin Berolahraga Aktivitas fisik secara teratur membantu menjaga berat badan ideal dan memperlancar sistem pencernaan.
- Hindari Merokok dan Minuman Beralkohol Menghentikan kebiasaan merokok dan membatasi konsumsi alkohol dapat mengurangi risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus besar.
- Pemeriksaan Kesehatan Rutin Jika memiliki riwayat keluarga dengan kanker usus besar atau sindrom genetik tertentu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin dan skrining kanker usus besar, meskipun masih muda.
- Waspadai Gejala Awal Jangan abaikan gejala-gejala yang tidak biasa pada sistem pencernaan, seperti perubahan pola buang air besar, darah dalam tinja, atau nyeri perut berkepanjangan.